Rabu, 08 Januari 2014

Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan



         Kebutuhan pelanggan telah diuraikan pada sub kompetensi yang pertama , yaitu meliputi kebutuhan terhadap produk barang dan produk jasa. Pada sub kompetensi  yang kedua ini akan mempelajari tentang kebutuhan pelanggan diitinjau dari segi kualitas produk, dan cara cara mengidentifikasinya. Identifikasi kebutuhan pelanggan sangat perlu dilaksanakan oleh seorang pengusaha untuk menentukan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan dan pelayanan yang akan dilaksanakan.
a. Informasi  Kualitas Produk
Kalau berebicara mengenai ‘’mutu’’, kita cenderung berpikir tentang mutu produk. Hal ini tentunya kurang tepat sebab dalam kegiatan suatu lembaga terdapat tifa komponen penting, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan unuk menghasilkanproduk yang bermutu.
Mutu adalah kecocokan untuk digunakan, pengertian ini memeberikan suatu label yang singkat dan mendalam, tetapi tidak memberikan kedalaman yang diperlukan oleh manajer guna memilh tindakan. Definisi mutu mencakupkata penting tertentu yang juga membutuhkan definisi. Menurut  JM. Juran, dalam buku Merancang Mutu (1995),  mutu mepunyai dua arti yang penting, yaitu keistimewaan produk dan bebas defisiensi.
Semakin baik keistimewaan produk, semakin tinggi mutunya. Keistimewaan produk berdampak pada pelanggan sehingga mutu yang lebih tinggi biasanya biayanya lebih tinggi. Di mata pelanggan, semakin sedikit defisiensi, semakin tinggi mutunya. Untuk jenis mutu ini, mutu yang lebih tinggi biasanya biayanya lebih rendah. Dari dua pengertian mutu diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan mutu adalah “kecocokan penggunaan”.
  Arti dasar mutu
Keistimewaan Produk
Bebas Defisiensi
Mutu yang lebih tinggi memungkinkan
Perusahaan untuk
1.       Meningkatkan kepuasan pelanggan,
2.       Bisa menjual produk,
3.       Memenangkan persaingan,
4.       Meningkatkan pangsa pasar,
5.       Memperoleh pemasukan dari penjualan,
6.       Menjamin harga,
7.       Memberikan dampak yang bagus terutama terhadap penjualan, dan
8.       Membutuhkan biaya yang lebih banyak
Mutu yang lebig tinggi memungkinkan perusahaan untuk
1.       Mengurangi  tingkat kesalahan,
2.       Mengurangi pengerjaan ulang dan pemborosan,
3.       Mengurangi kegagalan lapangan, tuntutan jaminan,
4.       Mengurangi kekecewaan pelanggan,
5.       Mengurangi keharusan memeriksa dan menguji ,
6.       Memendekkan waktu guna melemparkan produk ke pasar,
7.       Meningkatkan hasil/kapasitas
8.       Meningkatkan kinerja pengiriman,
9.       Mengurangi dampak utama pada biaya, dan
10.   Mengurangi biaya.



Definisi Mutu (bahan yang umum)
Mutu
Secara luas diperdebatkan
Secara luas tidak tercakup
1.       Mutu Jasa
-Keistimewaan
-Kinerja
-Daya saring
-Kecepatan
-Keramahan
-Kemampuan proses
-Bebas dari cacat
-Prosedur
-Kesesuaian dengan standar

-Proses internal
  (recruitment,
   Penyiapan gaji)
-Waktu siklus
-Ketepatan
-Bebas dari cacat
-Keamanan tempat kerja

-Harga
-Biaya ( selain akibat
  Defisiensi )
-Kemangkiran karyawan
-Tanggung jawab sosial
  terhadap karyawan,
  masyarakat (lingkungan)
2.       Mutu Barang
  -Keistimewaan
-Kinerja
-Daya saing
-Keramahan
-Keamanan produk
-Bebas dari kegagalan lapangan
-Keandalan
-Kemudahan dirawat
-Kemudahan suku cadang
-Ketahanlamaan
-Daya tarik estetika
-Kemampuan proses
-Hasil proses
-Biaya akibat mutu jelek
Kesesuaian terhadap spesifikasi, standar, dan prosedur.







Tidak seperti  halnya pada jasa







Tidak seperti halnya pada jasa

       Untuk dapat menerapkan definisi yang dimaksud, sebelumnya ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu.
1)      Siapa pelanggan kita, apa yang mereka butuhkan, dan apa pelanggan kita sudah merasa puas dengan produk dan pelayanan perusahaan kita?
2)      Apakah produk yang kita hasilkan terjual seluruhnya atau tidak, jika tidak mengapa?
3)      Siapa saja pesaing kita dan bagaimana mengadapinya?
4)      Apakah kinerja karyawan sudah sedikit/tidak ada kesalahannya?
5)      Apakah masih sering melaksanakan kerja ulang karena banyak kesalahan?
6)      Keidakpuasan pelanggan apakah sudah berkurang?
7)      Apakah pekerjaan karyawan harus selalu dicek karena tidak pernah benar atau kurang tepat?
8)      Apakah pekerjaan yang dilaksanakan selsai tepat waktu sesuai perencanaan?
9)      Sudahkah prestasi kita meningkat?
    Apabila dikaji, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat kontrol kita dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta peranan masing-masing karyawan di perusahaan.
Pengelolaan mutu dilakukan melalui penggunaan tiga proses manajemen yang sama, yaitu perencanaan, pengendalian, dan peningkatan.
1)      Perencanaan mutu
Perencanaan mutu ialah aktivitas pengembangan produk dan proses yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perencanaan ini melibatkan serangkaian langkah universal sebagai berikut;
a.       menentukan siapa pelanggannya
b.      menentukan kebutuhan pealnggan itu
c.       mengembangkan keistimewaan produk yang menanggapi kebutuhan pelanggan
d.      mengembangkan proses yang dapat menghasilkan keistimewaan produk itu
e.       mentransfer rencana yang dihasilkan ke dalam tenaga operasi.
2)      Pengendalian mutu
Pengendalian mutu merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut;
a.       mengevaluasi kinerja mutu nyata
b.      membandingkankinerja nyata dengan tujuan mutu
c.       bertindak berdasarkan perbedaan.
3)      Peningkatan mutu
Peningkatan mutu merupakan proses yang berkaitan dengan cara-cara meningkatkan kinerja mutu ke tingkat yang tidak pernah terjadi sebelumnya (terobosan). Metodologinya terdiri atas serangkaian langkah universal sebagai berikut;
a.       membangun prasarana yang dibutuhkan untuk menjamin peningkatan mutu tahunan
b.      mengenali kebutuhan khusus untuk kepentingan proyek
c.       untuk setiap proyek, bentuklah suatu tim proyek dengan tanggung jawab yang jelas untuk membawa proyek meraih keberhasilan
d.      memberikan sumberdaya, motivasi dan pelatihan yang dibutuhkan oleh tim untuk mendiagnosa penyebabnya, merangsang penetapan cara penyembuhannya, dan menetapkan kendali untuk mempertahankan perolehan.
b.Mengindentifikasi Kebutuhan Pelanggan
       Kebutuhan pelanggan dapat diidentifikasi dengan menggunakan analisis SWOT, analisis SAP, dan analisis ETOP.
1.      Analisis SWOT ( Streigth, Weakness, Opportunities, and Threat )
Analisis SWOT ialah analisis dengan meneliti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha. Untuk memudahkan proses analisis, beberapa pertanyaan berikut ini harus dijawab.
a.       Kekuatan-kekuatan apa yang dimiliki perusahaan dan bagaimana kita dapat memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang kita miliki?
b.      Kelemahan-kelemahan apa yang dimiliki perusahaan dan bagaimana meminimalkan pengaruh yang kuat dari kelemahan itu?
c.       Ancaman apa yang mungkin dapat mencegah kita untuk mengambil langkah ini? (mempertimbangkan hambatan teknik, tanggapan persaingan, nilai-nilai masyarakat dengan organisasi, dan sebagainya, dan hal ini tidak selalu sama dengan resiko)
d.      Setelah mengidentifikasi setiap rintangan yang ada, apakah kita dapat mengatasi atau ikut dalam lingkaran tersebut? (Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengembangkan rencana yang mungkin dapat dilaksanakan).

Contoh daftar isian analisis SWOT
DAFTAR KEKUATAN
( S )
DAFTAR KELEMAHAN
( W )
DAFATR PELUANG
( O )
DAFTAR ANCAMAN
( T )
Bagaimana Anda dapat memanfaatkan kekuatan ini dengan baik?
Bagaimana Anda dapat meminimalkan pengaruh kuat atau impact dari kelemahan ini?
Bagaimana Anda dapat memanfaatkan peluan ini dengan sebaik-baiknya?
Bagaimana anda mengadapi setiap ancaman yang telah diidentifikasikan?

Contoh analisis peluang bisnis berdasarkan wilayah
PROGRAM
KLASIFIKASI KOTA
STUDI
MAJU/BESAR
SEDANG
KECIL
Sekretaris
1. Percetakan
1. Kursus Mengetik
 1. Kursus Mengetik
2. Fotokopi
2. Pos dan Giro
2. Jasa Pengetikan
3. Wartel
3. Wartel

4. Kursus Mengetik
4. Percetakan

Akuntansi

5. Kursus Komputer

5. Kursus Komputer
6. Kursus Akuntansi
3. Kursus Akuntansi
6. Kursus Akuntansi
7. Asuransi
4. Kursus Komputer

8. Perpajakan

Perbankan
7. Bank Mini
9. Bank Mini
5. Bank Mini
Manajemen
8. Toko
10. Toko
6. Toko
Bisnis
11. Tenaga Pemasaran
Usaha
9. Tour & Travel

7. Kursus Bahasa
Perjalanan
10. Kursus Bahasa Inggris
12. Kursus Bahasa Asing
     Inggris
Wisata
11. Kursus UPW
13. Kursus UPW


12. Kursus Bahasa Asing


Koperasi
13. Kantin/Cafetaria
14. Kantin/Cafetaria
8. Kantin/Cafetaria

Contoh analisis peluang bisnis berdasarkan potensi wilayah
PROGRAM
KLASIFIKASI WILAYAH
STUDI
Industri
Pertanian
Pendidikan
Pariwisata
Nelayan
Perdagangan
Sekteratis
1. Percetakan
1. Kursus
1. Kursus
1. Kursus
1. Kursus
1. Percetakan
2. Fotokopi
    Mengetik
    Mengetik
    Mengetik
    Mengetik
2. Fotokopi
3. Wartel


2. Asuransi

3. Wartel
4. Kursus




4. Kursus
    Mengetik




    Mengetik
5. Pos dan Giro




5. Pos dan Giro







Akuntansi
6. Kursus
2. Kursus
2. Kursus
3. Kursus
2. Kursus
6. Kursus
    Komputer
    Komputer
    Komputer
    Komputer
    Komputer
    Komputer
7. Kursus
3. Kursus
3. Kursus
4. Kursus

7. Kursus
    Akuntansi
    Akuntansi
    Akuntansi
    Akuntansi

    Akuntansi







Perbankan
8. Bank Mini
4. Bank Mini
4. Bank Mini
5. Bank Mini

Bank Mini







Manajemen
9. Toko
5. Toko
5. Toko
6. Toko
3. Toko
9. Toko
Bisnis
10. Tenaga




10. Tenaga

      Pemasaran




      Pemasaran














Usaha



7. Guilding


Perjalanan






Wisata













Koperasi
11. Kantin/
6. Kantin/
6. Kantin/
8. Kantin/
4. Kantin/
11. Kantin/

      Cafetaria
    Cafetaria
    Cafetaria
    Cafetaria
    Cafetaria
      Cafetaria

12. Penyewaan



5. Penyewaan
12. Penyewaan

      Fasilitas



    Fasilitas
      Fasilitas
2.       Analisi SAP ( Strategic Advantaged profile)
Strategic Advantaged Profile (SAP)
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Waksness)
Aspek Operasi
1.       Pemasaran
2.       Produksi
3.       Sumber Daya Manusia
4.       Keuangan
5.       Administrasi/Akuntansi
Aspek Manajerial
1.       Perencanaan (Planning)
2.       Pengorganisasian (Organizing)
3.       Koordinasi (Coordination)
4.       Pengarahan (Direction)
5.       Pengendalian (Controlling)

V
V


V

V


V
V




V
V



V



V


3.       Analisis ETOP ( Environmental Threat and Opportunity Profile)
Environmental Threat and
Oppurtunity Profile (ETOP)
Mendukung
Tidak Mendukung
Lingkungan Eksternal:
1.       Posis pesaing
2.       Masyarakat dan pelanggan
3.       Kondisi ekonomi
4.       Pemerintah
5.       Sosial Budaya
6.       Teknologi


V
V
V
V


V




V

2.3 Melayani Pelanggan
Pelanggan datang ke toko Anda karena suatu alasan. Kadang mereka tidak jelas akankebutuhannya. Pada prinsipnya sama, apakah kita menjual sistem komputer atau pakaian. Ketika Anda berhubungan denganpelanggan, tugas Anda adalah untuk mengungkap kebutuhanmereka.
Ketika Anda mendapatkan perhatian prospek ini adalah saatnya untuk mengetahui kebutuhan dan keinginannya. Orang membeli untuk alasan yang berbeda, dan mereka termotivasi untuk membeli karena kebutuhan dan keinginan individu. Tenaga penjual yang baik akan menyempatkan untuk meyakinkan pelanggan agar bisa mengungkap kebutuhan dan keinginannya, ini merupakan teknik dasar dari proses penjualan. Begitu kebutuhan dan keinginan pelanggan didapat, tanyakan pada diri Anda pertanyaan berikut  — “apa yang dapat saya lakukan untukpelanggan ini?” Kemudian kerahkan kemampuan Anda untuk memberikan produk atau jasa yang tepat.
Perhatikan minat pelanggan 
Bakat utama seorang tenaga penjual yang sigap adalah kemampuan untuk mengungkap kebutuhan pelanggan yang sebenarnya. Ini biasa dikenal sebagai naluri tenaga penjual – yakni kemampuan yang dapat membuka jalan menuju rangsangan dan minat pelanggan. Customer bisa jadi membeli mesin pemotong rumput, tetapi apa yang dia inginkan adalah untuk mengurangi tenaga kerja memotong rumput di halaman rumahnya, atau mungkin dia ingin membuat sebuah taman. Keduanya adalah kebutuhan nyata – dan mesin pemotong rumput adalah solusi akan kebutuhannya.
Kuncinya ada pada mata… Pelajari ekspresi wajah
Perhatikanlah ekspresi wajah. Ketika Anda menyarankan produk, pelanggan yang mengerutkan dahi tidak berpikir untuk membeli. Ini adalah sinyal yang jelas bahwa Anda perlu untuk melakukan pendekatan lain.
Dengarkan dengan cermat dan penuh perhatian
Dengarkan dengan cermat apa yang pelanggan katakan. Perhatikan kata-kata yang menyiratkan kebutuhan dan keinginannya. Pusatkan perhatian padapelanggan – jangan biarkan pikiran Anda melantur. Jika Anda melewatkan satu detail penting kebutuhan pelanggan, bisa jadi Anda kehilangan peluang menjual atau bahkan malah menciptakan pelanggan yang tidak puas.
Ajukan pertanyaan mendalam
Ajukan pertanyaan. Arahkan pelanggan untuk mendiskusikan kebutuhan dan keinginannya yang berhubungan dengan produk yang Anda jual. Hindari mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan ya atau tidak karenapelanggan tidak akan memberikan informasi yang cukup untuk Anda gunakan sebagai strategi menjual. Kita bisa gunakan cara ini lebih jauh dengan catatan bahwa setiap informasi yang didapat akan memberitahu kita dengan siapa kita berhubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar