Jumat, 03 Januari 2014

Jenis Dokumen Menurut Dokumentasi



DOKUMEN DAN DOKUMENTASI

Sekilas tentang Dokumen, Dokumentasi dan Latar-Belakangnya
Istilah dokumen (document) berasal dari docere (kata kerja, Latin) yang berarti mengajar, memperlihatkan atau menunjukkan .
Robert Coles, pendiri Center of DocumentaryStudies pada Universitas Duke dan penyandang James AgeeProfessor of Social Ethics di Universitas Harvard, dalam karyanya berjudul DoingDocumentaryWork menjelaskan bahwa kata docere atau mengajar, pada awalnya digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang menawarkan petunjuk (clues) atau bukti (evidence). Petunjuk atau bukti ini bisa berupa secarik kertas dengan kata-kata yang mengukuhkan pembuktian tersebut.
Widodo H. Wijoyo, seorang staf pengajar ilmu perpustakaan dari UNS mempunyai pendapat  sedikit berbeda tentang asal-usul istilah ini, menurutnya istilah dokumen berasal dari kata documentum (Latin). Sebagai kata kerja documentum berarti: menyediakan dokumen, membuktikan dengan menunjukkan adanya dokumen; sementara sebagai kata benda documentum berarti: wahana informasi, data yang terekam atau dimuat dalam wahana tersebut beserta maknanya yang digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi, dan sebaginya.
Menurut Coles dewasa ini foto atau rekaman audio atau video juga telah dikualifikasikan sebagai dokumen. Menurutnya pada awal abad ke-18 (tahun 1711), kata dokumen mendapatkan pengertian yang jauh lebih aktif; dokumen dimengerti sebagai sebuah kata kerja yang artinya mencakup tindak melengkapi pembuktian tersebut. Pada gilirannya—sebagaimana yang terjadi pada kata bendanya—cakupan aktivitas tersebut meluas: pertama-tama sebagai sesuatu yang didokumentasikan dengan kata-kata pada secarik kertas; belakangan sebagai sesuatu didokumentasikan secara fotografis maupun video/filem. Yang tak kalah menariknya, kata kerja ini akan dipergunakan dengan cara seperti ini juga: “mengkonstruksi atau memproduksi (sebagaimana dalam filem layar lebar atau novel) situasi atau peristiwa-peristiwa yang otentik”, atau “memotret secara realistik”.
Di titik ini kehidupan kreatif dan imajinatif diwarnai dengan kata-kata ‘otentik’ atau ‘realistik’, yang secara potensial sebenarya tidak kurang subyektif atau kompleksnya. Dengan demikian sebuah lintasan cukup panjang telah dijejahi dari pengertian awal kerja-kerja pendokumentasian yang berhubungan dengan kertas (catatan persidangan, laporan-laporan akademis, surat-menyurat, jurnal ilmiah maupun catatan-catatan harian), yang diajukan sebagai bukti atas sesuatu yang terjadi di ruang persidangan atau ruang kelas atau kampus.
Masih menurut Coles, pada awal abad ke-19 (tahun 1802) istilah dokumenter (documentary) yang merupakan kata sifat mulai muncul—sebagai sebuah deskripsi tentang bukti, namun juga “berkenaan dengan, atau memanfaatkan dokumentasi dalam lapangan sastra atau seni”. Hal ini lagi-lagi memperlihatkan pertemuan antara yang faktual atau yang obyektif dengan yang imajinatif. Pada abad ke-20 (tahun 1935) kata dokumenter sebagai kata benda mulai dikenal untuk merujuk pada sebuah produk atau karya “presentasi dokumenter atas sebuah filem atau novel”. Pada tahun 1940-an, orang-orang yang bekerja di bidang tersebut dikenal dengan sebutan sebagai documentarian (1943) atau documentarist (1949). Beberapa waktu sebelum kedua istilah itu dikenal masyarakat luas—dan seolah-olah merupakan antisipasinya—kita menemukan bahwa documentarist sesungguhnya sudah mulai dipakai di tahun 1939 untuk mendeskripsikan “tenaga spesialis di bidang dokumentasi” alias orang-orang yang memajukan tradisi pendokumentasian bergaya lama, sebagaimana diindikasikan melalui semakin dikenalnya istilah dokumentasi (documentation). Dokumentasi ini sendiri adalah sebuah istilah yang ditemukan pada akhir abad ke-19, persisnya di tahun 1884, yang merujuk pada verifikasi historis dan substansiasi (substantiation).

 Dokumenadalah benda – benda yang bernilaiinformasisepertiberupalembarankertasbergambar, terukir, terpahat, struturorganisasi, papan statistic, tatakerja, denahatumaketgedung, papannamapejabatintidikantor.
Dukimenmerupakanwahanawadahpengetahuan, karenadalamdokumendisimpanpengetahuan yang diperolehmanusiasertasegalasesuatu yang diingatmanusia.

               Dalamduniadokumentasi, dokumenilmiahdibagimenjadi 3 jenisyaitu :dokumenprimer,dokumensekunder, dantersier. Dokumenilmiahitusendirimerupakandokumen yang memuatinformasiilmiahyaituinformasilogis yang diperolehdari proses kognitif yang mencerminkanpendapat yang objektif. Dalamberbagaibukuistilahdokumenseringdigantidenagnistilahliteratur, karenaitupengertiandokumen primer samajugadenganlitertur primer.

1.      Dokumen Primer
Dokumen primer merupakandokumenasli yang disiapkanolehpengarang.Dengan kata lain, dokumen primer adalahdokumen yang berisiinformasihasilpenelitiandankajian yang dilakukansendiri, penelitianmengenaiaplikasisebuahteori abaru, penjelasansebuahteori  baru, penjelasansebuahteoridalamsemuabidangilmupengetahuan.



Yang termasuk dalam dokumen primer  antara lain:
a.      Majalah ilmiah
Majalah merupakan dokumen penting. Majalah ilmiah memuat hasil penelitian atau penjelasan sebuah teori atau penerapan dari sebuah teori. Isi majalah ilmiah tergantung pada sifat masing-masing majalah, biasanya majalah ilmiah diterbitkan oleh organisasi profesi, organisasi ilmiah, badan ilmiah, serta perhimpunan teknik cenderung memuat hasil penelitian dasar serta aspek teknis sebuah subjek.

b.      Laporan Penelitian
Adalah laporan mengenai penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh ilmuwan perorangan, lembaga penelitian, perusahaan swasta maupun badan pemerintah.

c.       Paten
Paten  termasuk dokumen primer karena merupakan bukti pendaftaran sebuah invensi baru atau penerapan baru sebuah gagasan ataupun penjelasan sebuah alat baru.

d.      Disertasi
Adalah karya tulis yang diajukan untuk memperoleh gelar doktor dari perguruan tinggi.
e.      Prosiding ( Proceeding )
f.        Pracetak ( Preprint )
g.      Lepas Cetak ( OffPrint )
h.      Dokumen Primer Internal, dsb

  Karakteristik dokumen primer:
a.      Asli, karena  dokumen  primer  dikarang  atau ditulis langsung oleh penulisnya maka sifat dokumen primer asli,
b.      Menampilkan pengetahuan baru 

2.      DokumenSekunder
Merupakandokumen yang mengacukedokumen primer.Dokumensekundertidakakanmungkinadabilamanatakadadokumen primer karenaisidokumensekundermerupakanpemeriandokumen primer ataudeskripsidaninformasitentangdokumen primer. Karenalazimnyamencangkupbukurujukanmakadokumensekunderseringkali di sebutdokumenbibliografiatauterbitaninformasi, karenaberisiinformasitentangdokumen lain.
Secaraumumdokumensekunderterbagiatas 3 kategoriyaitu :
·         Dokumen yang mengindeksbagianterpilihataubagiantertentu( bersifatselektif ) daridokumen primer. Dengancaramengindekssecaraterpilihinimakabantuandokumentasisekundersecarapemakaiperpustakaandapatmenemukanapaaja. Dokumen yang pernah di terbitkanmengenaisebuahsubjek, di manalokasinya, bagaimanacangkupannyaapakahbersifatretrospektifataumuktahir.
·         Dokumen yang berisisurveiatautinjauandaribagiantertentu yang terdapatpadadokumen primer. Denganadanyaterbitansejenisinimakapemakaidapatmemperolehtinjauankepustakaanmengenaisuatusubjek, latarbelakangsertaperkembangaannya yang mukthir.Dengankategoriinitermasuk“ review ” atautinjauan, tinjauanliteratur, analisisdokumen, surveidokumen, monograf.
·         Dokumen yang berisisiinformasidandisajikansecarasingkat, disusunsecarademikianrupasehinggamemudahkanpemakaiuntukmencariinformasi yang diinginkan. Dokumeniniberisisifaktamengenaiberbagaihal, formula ataurumus.


Jenis – jenis Dokumen Sekunder :
a.            Ensiklopedia
Adalah sebuah dokumen atau lebih yang memuat penjelasan atau informasi mengenai semua cabang ilmu pengetahuan atau terbatas pada satu subyek saja lazimnya disusun menurut abjad.
b.            Bibliografi
Adalah dokumen yang berisi rujukan bibliografis pada dokumen primer atau sumber informasi lain yang berhubungan sebuah subyek atau orang.
c.              Buku Panduan
Dikenal juga dengan nama Handbook yaitu yang disusun untuk memudahkan pemakai dalam berbagai bidang.


Karakteristik dokumen sekunder:
a.      Praktis,karena dokumen sekunder bersifat praktis maka pennguna lebih  memilih menngunakan dokumen sekunder,
b.      Disusun secara sistematis,biasanya disusun secara alfabetis,
c.       Rujukan,dokumen sekunder biasanya digunakan sebagai bahan rujukan.
       




3. DokumenTersier
Dokumentersierini di buatberdasarkandokumen primer atausekunder.Dokumentersiermengumpulkan, menyarikan, memindahkaninformasisemulauntukdiolah, kembalisesuaidengankebutuhanpublik.
Jenis – jenis Dokumen tersier :
a)      Buku Ajar
b)     Adalah sebuah karya baku yang digunakan untuk pendidikan dan pengajaran.
c)      Direktori
d)     Adalah sebuah senarai nama dan alamat orang, organisasi, majalah, produsen, surat kabar
e)      Bibliografi dari Bibliografi
f)        Adalah daftar bibliografi, jadi sebuah terbitan yang memuat bibliografi yang ada dalam satu atau banyak subyek



KEGIATAN ATAU TUGAS DOKUMENTASI
1.               Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan
2.               Mencatat dokumen
3.               Mengolah dokumen
4.               Memproduksi dokumen
5.               Menyajikan dan menyebarluaskan dokumen
6.               Menyimpan dan memelihara dokume

Tidak ada komentar:

Posting Komentar